Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

....

selamat datang di blogger kondang.BLOGGER KONDANG hanyalah SEBUAH NAMA,karena kebingungan milih nama,yaudah jadilah blogger kondang.WALAUPUN TAK SEKONDANG ORANGNYA DAN KEMAMPUAN NYA HEEEE...HE...100XXXXXXXX!!BERBAGI INFORMASI YANG MENARIK DARI BERBAGAI SUMBER.,,TERMASUK DARI BLOG SEBELAH TUH..HEE...!!!!!!!!!!!!!!!!!

Curhat MENGHARUKAN Seorang Kakek Dari Panti Jompo

Written By bisnis online on Senin, 21 Maret 2011 | 19.39

Kaya Mendadak ala Master


INI adalah kisah sedih yang dialami seorang kakek dari panti jompo
yang berhasil di liput oleh blog sebelah.he...100x

Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa Ibu-Ibu tua, tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang kakek tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Lalu sang teman mencoba mendekati kakek itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan tapi pasti sang kakek akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si kakek menceritakan kisah hidupnya.

Si kakek memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang. “Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus.”

“Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negeri dengan Biaya yang tidak pernah saya batasi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.”

“Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak.

Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukannya.”

“Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak efisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung.”

“Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.”

“Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita didalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu.

Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?”

“Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan?”

“Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.”

“Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat.

Saya kadang bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.”

“Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat – sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.”

Sejak itu sahabat situslakalaka selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang kakek. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang kakek berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita.

Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian ? Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini.

Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Terkait

ARTIKEL PENAWARAN Kaya Mendadak ala Master

Arsip Blog

~ Ebook Best Seller Indonesia ~
dvd
dvd
Metode Solusi Pria

Rahasia Payudara

Peninggi Badan

~bisnis online ~
smuo
Rahasia Blogging
rumus bikin duit
Cara Memikat Wanita
.
Metode Suami Perkasa
.
Ebook Kamasutra
.